Jika bersekolah di Jawa, tentu telah diajarkan mengenai “geguritan”, hal yang dimaksud adalah puisi bahasa daerah. Ini merupakan, sebuah karya sastra yang disusun oleh beberapa bait guna menceritakan tentang suatu keadaan tertentu. Sebelum membuatnya, pahami dahulu contoh geguritan beserta unsur intrinsiknya.
Contoh Geguritan Bahasa Jawa Beserta Unsur Intrinsiknya
Sebelum masuk kedalam contoh dan unsur intrinsik, harus diketahui mengenai hal-hal terkait geguritan Bahasa Jawa. Bahwa dalam pembuatannya harus mengikuti aturan seperti penggunaan kalimat berirama, rima, mitra serta bait, juga penyusunan kata yang tepat.
Sebuah “geguritan” beserta “unsur intirnsiknya” merupakan hal yang tidak boleh dipisahkan, karena wajib ada di dalamnya, maka jangan sampai membuat puisi bahasa Jawa tanpa memikirkan aspek tersebut. Berikut penjabaranya:
Tema
Tema merupakan unsur pokok serta harus ada dalam contoh geguritan. Karena berpengaruh kepada pembuatan dan isi dari puisi bahasa Jawa-nya. Karena jika tidak ada, pembaca tidak akan tahu maksud dari yang telah dibuat.
Diksi
Dalam Ilmu bahasa diksi berarti pemilihan kata. Selain tema, hal ini juga berpengaruh kepada keindahan sebuah contoh puisi bahasa jawa. Karena di dalamnya, terdapat aturan penggunaan guru gatra, wilangan dan lagu.
Majas Atau Gaya Bahasa
Gaya bahasa di geguritan bahasa Jawa berfungsi mengindahkan kata-kata, ada beberapa majas yang sering digunakan dalam guritan. Di antaranya metafora (perbandingan), Personifikasi (Pengindraan), Repetisi (Pengulangan), juga Hiperbola (Melebih-lebihkan).
Pencitraan
Dalam Guratan, pencitraan sering diabaikan padahal kedudukannya adalah poin terpenting, karena akan membuat pembaca merasakan kesan yang ingin dimunculkan dalam tiap bait puisi bahasa Jawa tersebut.
Latar
Latar yang dimaksud dalam contoh geguritan di sini adalah latar tempat, waktu dan suasana. Jika memasukkan ketiga hal tersebut dengan baik akan memberi pembaca gambaran terhadap suasana yang terjadi dalam alur tersebut.
Rima
Rima sebaiknya ditambahkan dalam pembuatan isi geguratan, karena akan memperindah ungkapan yang telah dibuat. Memiliki bentuk perulangan bunyu di awal, tengah, maupun akhir. Sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan iramanya.
Perasaan
Perasaan merupakan sentuhan baik. Karena dengan menambahkannya akan membuat pembaca merasakan sikap seorang penulis yang ditekankan dalam geguritan karangannya. Contohnya, seperti sedih, senang ataupun kecewa.
Amanat
Jangan lupakan amanat untuk dihadirkan dalam suatu geguritan atau cerita. Karena harus ada poin positif atas karya yang diciptakan penulis, meskipun mungkin dalam geguritan menyampaikan contoh buruk.
Itulah contoh geguritan beserta unsur intrinsiknya. Dengan pembahasan ini, tentu akan menjadi lebih mudah dalam memahami, juga terhadap pembuatan puisi bahasa Jawa tersebut. Jika ingin menciptakan seuatu yang bagus tentu harus dilakukan sepenuh hati.